Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 20:38:10【Sehat】368 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(618)
Artikel Terkait
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI

Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat

Gula pasir bukan satu